Mata uang Cina, yuan masuk sebagai mata uang internasional. Dana Moneter Internasional-IMF memutuskan untuk memasukkan mata uang Cina, yuan sebagai mata uang Hak Penarikan Khusus-SDR dalam sidang dewan eksekusif pada tgl.30 November tahun 2015. Dengan demikian yuan menjadi mata uang SDR IMF ke-5 setelah dolar AS, euro, pound dari Inggris, dan yen Jepang. Penggunaan yuan sebagai mata uang SDR akan dimulai tgl.1 Oktober tahun depan. Rasio masuknya yuan ke SDR mencapai 10,92%, sehingga yang terbesar ketiga setelah dolar dengan 41,73%, dan euro dengan 30,93%.
Penggunaan yuan sebagai mata uang internasional diperkirakan akan berpengaruh besar kepada ekonomi Korea Selatan. Lolosnya rancangan persetujuan FTA antara Korea Selatan dan Cina akan membuat perdagangan antar dua negara lebih meningkat. Dunia industri Korea Selatan berharap penggunaan yuan sebagai mata uang SDR di IMF memberi manfaat yang baik bagi perusahaan Korea Selatan dalam jangka menengah dan panjang. Sebagian besar perusahaan Korea Selatan yang membayar biaya ekspor ke Cina dengan dolar memperoleh keuntungan dengan menggunakan yuan sebagai mata uang internasional karena perubahaan nilai tukar mata uang won terhadap dolar menjadi lebih fleksibel. Selain itu, ada perkiraan bahwa masuknya yuan sebagai mata uang SDR bermanfaat untuk mengaktifkan ekonomi Cina, sehingga volume ekspor Korea Selatan ke Cina juga turut meningkat.
Namun, memang ada reaksi yang mengkhwatirkan, karena pengaruhnya sangat terbatas. Alasannya adalah karena perusahaan Korea Selatan sulit segera mengubah satuan pembayaran, dan juga mengalami kesulitan dalam menangani berbagai mata uang ketika satuan pembayaran bertambah.
Sementara, mata uang won Korea Selatan juga harus bersiap-siap untuk digunakan secara internasional. Jika pasar transaksi langsung untuk won dan yuan dibuka di Shanghai, Cina pada semester pertama sesuai dengan kesepakatan dua negara, maka hal itu akan menjadi kasus pertama dimana won langsung bertransaksi di luar negeri. Pembukaan pasar transaksi langsung untuk won dan yuan merupakan langkah lanjutan dari pembukaan pasar yang sama di Seoul pada tgl.1 Desember tahun lalu. Namun, muncul kekhwatiran bahwa internasionalisasi won bisa menjadi sarana invasi dari kelompok spekulan dengan valuta asing. Karenanya, pemerintah menekankan bahwa pihaknya akan melaksanakan internasionalisasi won secara bertahap.