Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Modu Da Kkochiya / Jebinojeongki / Beobgo, Beomjong, Mokeo, Unpan

#Citra Musik Korea l 2025-05-02

Citra Musik Korea

Modu Da Kkochiya / Jebinojeongki / Beobgo, Beomjong, Mokeo, Unpan
Modu Da Kkochiya
Lagu berjudul Modu Da Kkochiya (모두 다 꽃이야) adalah lagu anak-anak. Lagu ini berarti Semuanya Bunga. Bulan Mei di Korea disebut sebagai bulan keluarga karena ada banyak hari peringatan yang dirayakan sebagai bentuk perhatian orang Korea kepada anggota keluarganya. Hari Anak 5 Mei, Hari Orang Tua 8 Mei, Hari Kedewasaan hari Senin minggu ke-3 bulan Mei dan Hari Suami Istri 21 Mei. Berbeda dengan perayaan di negara lain, hari ayah dan hari ibu di Korea dirayakan bersamaan dengan nama Hari Orang Tua.
Cuaca musim gugur di Korea disukai banyak orang karena tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin. Orang-orang biasanya menikmati musim ini dengan membaca buku.  Oleh karena itu, orang-orang meyebutnya musim baca buku. Sedangkan bulan Mei yang bertepatan dengan musim semi disebut sebagai bulan keluarga karena orang-orang menikmati indahnya musim semi bersama keluarga mereka. 

Jebinojeongki
Lagu berjudul Jebinojeongki (제비노정기) yang dinyanyikan dalam pertunjukan Pansori Heungboga adalah ciptaan Kim Changhwan, penyanyi kelahiran Naju, provinsi Jeolla Selatan di era akhir Kerajaan Joseon tahun 1855. Sejak muda hingga pertengahan 1830-an, Kim sangat aktif bernyanyi. Sekarang suaranya masih bisa didengarkan melalui rekaman piringan hitam fonograf. Para penggemar yang pernah menonton penampilan Kim secara langsung memujinya sebagai penyanyi yang ceria tanpa dibuat-buat, jenaka tetapi tidak berlebihan, meski gerakannya ringan, tetapi sarat makna, dan auranya dalam meski hanya sekadar melambaikan tangan.
Raja Gojong yang sangat menggemari pansori pada tahun 1902 pernah menunjuk Kim untuk memimpin sebuah acara besar peringatan 40 tahun masa pemerintahanya. Kim kemudian memanggil teman-teman penyanyinya dari seluruh negeri untuk tampil bersama-sama. Tetapi sayangnya perayaan itu akhirnya dibatalkan karena situasi politik yang tidak kondusif dan wabah penyakit yang menyebar di seluruh negeri. Kim dan teman-temannya akhirnya memutuskan untuk berkeliling ke seluruh negeri untuk melakukan pertunjukan. Kesuksesan pertunjukan mereka kemudian memunculkan banyak kelompok seniman baru dan menciptakan budaya pertunjukan di era penjajahan Jepang.

Beobgo, Beomjong, Mokeo, Unpan
Kata ‘nori’ dalam nama musik tradisional Korea, samulnori, memiliki arti ‘permainan’. Musik samulnori berasal dari melodi musik tradisional petani Korea yang disebut nongak. Sedangkan kata ‘samul’ yang berarti empat benda berasal dari empat instrumen ritual Buddha. Di hampir semua kuil Buddha besar di Korea terdapat paviliun kecil yang memiliki empat alat musik yang digantung, beobgo, beomjong, mokeo, dan unpan. 
Dalam ajaran agama Buddha, pencerahan tidak hanya untuk manusia saja, tetapi untuk seluruh makhluk hidup. Para biksu menyampaikan ajaran Buddha dengan membacakan kitab suci atau berceramah kepada manusia, tetapi makhluk lain yang tidak memahami bahasa manusia dipercaya menerima pencerahan melalui bunyi empat alat musik ini. Alat musik beopgo yang terbuat dari kulit binatang memberikan ajaran dan ketenangan kepada binatang, lonceng beomjong yang moncongnya menghadap ke bumi meringankan penderitaan makhluk darat, khususnya mahluk yang ada di neraka. Katanya, hukuman di neraka akan terhenti sebentar ketika lonceng ini dibunyikan. Mokeo yang berbentuk ikan dan terbuat dari kayu dimainkan untuk mahluk-mahluk di dalam air dan unpan yang berbentuk seperti awan dimainkan untuk menyebarkan kebajikan bagi makhluk-makhluk di langit.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >