Pada triwulan pertama tahun 2006, pertumbuhan ekonomi Korea Selatan, tercatat kira-kira 6 persen, berdasarkan keseimbangan antara ekspor dan konsumsi dalam negeri.
Menurut Departemen Perekonomian dan keuangan Korea, hari Kamis, tetap diperlukan pengawasan yang ketat karena faktor-faktor eksternal yang labil, khususnya harga minyak mentah internasional dan ketidakstabilan nilai tukar mata uang Korea, won terhadap dollar Amerika.
Dikatakan, pengontrolan masalah hutang rumah tangga, peningkatan jumlah perekrutan dan penambahan jumlah pendapatan perorangan, mendorong pertumbuhan ekonomi Korea.
Sementara itu, pengoperasian produksi termasuk pelayanan jasa dan investasi modal juga meningkat, sejalan dengan peningkatan jumlah nilai ekspor pada triwulan pertama tahun 2006.