Lembaga Riset Ekonomi Korea memperkirakan bahwa angka rasio pertumbuhan GDP Korea Selatan ada kemungkinan akan mengalami penurunan ke bawah level 2 persen, kalau masalah uji nuklir Korea Utara terus memburuk.
Seorang Peneliti dari Lembaga Riset Nasional mengatakan hari Senin bahwa kalau ketegangan militer terus meningkat setelah penjatuhan sanksi terhadap Korea Utara, pertumbuhan ekonomi nasional bisa turun ke bawah level 2 persen tahun depan.
Peneliti tersebut memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi Korea Selatan tahun depan akan tercatat sekitar 3,8 persen, apabila sanksi terhadap Korea Utara tersebut berdampak kecil terhadap perekonomian Seoul, tetapi bisa menurun hingga ke level 1,9 persen saat situasinya lebih memburuk.