Kenaikan harga minyak mentah internasional dan kemerosotan pasar bursa saham New York Amerika Serikat, menghantam pasar bursa saham Korea, secara drastis.
Indeks bursa saham, KOSPI Korea Selatan pada tanggal 22 Oktober, tercatat 1903,81 poin, turun 66,29 poin dibandingkan dengan indeks 19 Oktober lalu, sementara indeks Kosdaq juga tercatat 768,90 poin, turun 18,03 poin.
Dalam pasar Kosaq, hari Senin, transaksi jual-beli saham, dihentikan selama 5 menit akibat penurunan harga saham secara mendadak.
Menurut sumber ekonomi Korea Selatan, penjualan saham secara besar-besaran oleh investor individu, akibat ketidakstabilan prospek perekonomian internasional, mendorong kemerosotan pasar bursa saham Korea.