Rasio kenaikan harga produsen Korea Selatan mengalami perlambatan selama 4 bulan berturut-turut karena harga bahan mentah global terus menurun.
Bank Sentral Korea BOK mengatakan rasio kenaikan harga produsen, yang langsung berpengaruh pada harga konsumen pada bulan Nopember hanya tumbuh 7,8 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, sehingga lebih rendah daripada yang tercatat pada Oktober yaitu 10,7 persen.
Rasio kenaikan yang paling tinggi tercatat pada bulan Juli yaitu 12,5%, namun sejak saat itu terus mengalami penurunan setiap bulan sehingga mencatat angka pertumbuhan dibawah sepuluh persen untuk pertama kali setelah 6 bulan.
Bank Sentral Korea menjelaskan penurunan itu terutama disebabkan penurunan haga minyak internasional.
Harga minyak Dubai , minyak impor utama bagi Korea rata-rata 49 dolar 90 sen per barel bulan lalu, turun 26 persen dari 67 dolar pada Oktober.