Pemerintah, hari Kamis, akan memutuskan apakah mengabulkan permohonan sebuah kelompok ilmuwan untuk melakukan penelitian tentang sel batang janin atau tidak.
Departemen Urusan Kesehatan, Kesejaterahan dan Keluarga akan mempertimbangkan permohonan yang diajukan oleh tim profesor Jung Hyung-min dari Rumah Sakit Cha dan akan mengambil keputusan itu dalam pertemuan Komite Etika Teknologi Bio Nasional.
Jika disetujui, maka hal itu akan tercatat sebagai kali pertama bagi pemerintah untuk mengizinkan penelitian sel batang dengan menggunakan teknologi penggantian nukleus sel batang sejak 2006, atau setelah kasus pemalsuan tesis oleh ahli kloning Hang Woo-suk dalam studi sel induknya.
Teknologi transfer nukleus sel batang atau sel somatik, adalah nukleus yang diekstrak dari sel somatik pasien yang dimasukan ke sel indung telur orang lain yang nukleusnya telah dibuang.
Sel batang yang dikloning bisa digunakan untuk membuat organ tubuh baru sebagai ganti sel-sel yang rusak dalam tubuh manusia, akan tetapi, kegiatan ini masih terus menimbulkan perdebatan berdasarkan pertimbangan ilmiah, moral dan defenisi manusia.