Sebuah lembaga riset ekonomi Korea memprediksi, Korea akan mencatat surplus perdagangan sekitar 15 milyar dolar AS pada triwulan kedua tahun ini karena pengurangan impor lebih besar daripada ekspornya.
Lembaga riset perdagangan internasional di bawah Asosiasi Perdagangan Korea memperkirakan bahwa ekspor Korea pada triwulan kedua akan mencapai 86,3 milyar dolar menurun hampir 25 persen jika dibandingkan priode yang sama tahun lalu.
Sementara, impor akan tercatat sekitar 71,6 milyar dolar sehingga mengalami penurunan 37 persen dari periode yang sama tahun lalu.
Dengan hasil itu, Korea akan mengalami ‘surplus di masa resesi’ yaitu surplus akibat pengurangan impor lebih jauh besar daripada ekspor.