Jumlah surplus neraca komoditi Korea untuk semester pertama 2009 tercatat 26 milyar 600 juta dolar Amerika, atau urutan kedua diantara 30 negara anggota Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan OECD.
Menurut OECD, nilai surplus neraca komoditi Korea tersebut merupakan yang terbesar kedua menyusul Jerman, serta Jepang hanya berada diurutan ke-7 dengan 9 milyar 100 juta dolar.
Menurut seorang pejabat Departemen Keuangan dan Strategi Korea, hal itu dapat terjadi karena peningkatan daya saing harga, berkat melemahnya nilai kurs Yen Jepang dan menguatnya nilai Won terhadap dolar.
Disamping itu, akhir-akhir ini pasar ekspor Korea semakin beralih ke negara sedang berkembang dari negara-negara maju, sehingga kurang terpengaruh krisis keuangan global dibandingkan dengan Jepang.