Lembaga penelitian keuangan Korea untuk kebijakan ekonomi internasional di Seoul mengatakan, tindakan devaluasi mata uang Korea Utara yang dilaksanakan pekan lalu hanya akan meningkatkan kekuatan dolar dan mata uang asing lain di negara komunis itu.
Lembaga riset itu memprediksi bahwa devaluasi itu akan menyebarkan ketidakpercayaan penduduk terhadap won Korea Utara dan akan lebih meningkatkan permintaan terhadap dolar AS dan Yuan Cina.
Laporan itu menyebutkan, walaupun Pyongyang mengontrol pasar dan menekan inflasi melalui kebijakan mata uang itu, namun efeknya hanya sebentar saja.
Ditambahkan, kekurangan barang konsumen di Korea Utara akan mengakibatkan kenaikan harga.
Diramalkan pula, jika tidak ada tindakan lanjutan untuk menenangkan pasar keuangan, Korea Utara akan menghadapi lingkaran setan ekonomi, dimana ekonomi di bawah tanah akan lebih berkembang daripada ekonomi yang sah dan inflasi akan semakin tinggi.