Bank Sentral Cina hari Sabtu mengumumkan pembaruan kurs Yuan dan mengizinkan lebih banyak fleksibilitas terhadap mata uangnya.
Pengumuman itu menarik perhatian dunia, karena dipandang bertujuan untuk menaikkan nilai tukar Yuan yang dipatok sejak pertengahan periode krisis keuangan global tahun 2008.
Bank Sentral Cina juga menyatakan mereka akan melaksanakan kembali sistem nilai tukar mengambang untuk menguatkan nilai kurs sesuai dengan permintaan dan pemasokan.
Presiden AS Barack Obama menyambut baik pengumuman Beijing itu, dan mengatakan bahwa keputusan itu adalah langkah membangun yang akan melindungi pemulihan ekonomi global.
Akan tetapi, pada hari berikutnya Beijing menyatakan bahwa perubahan dalam nilai tukar Yuan tidak akan dilakukan secara besar-besaran.
Oleh karena itu, para pakar keuangan memperkirakan bahwa pengumuman Cina baru-baru ini untuk menguatkan nilai mata uangnya, hanya bertujuan untuk menghindari tekanan masyarakat internasional sebelum pelaksanaan KTT G20 pada 26 Juni mendatang.