Pemerintah Korea mencabut regulasi untuk membatasi jumlah pinjaman untuk pembeli rumah untuk mencegah spekulasi real estate sampai Maret tahun depan.
Regualsi itu untuk membatasi jumlah pinjamnan dari bank sesuai dengan pendapatan peminjam agar mencegah tindakan pinjaman uang dari bank yang melebihi kemampuan sendiri.
Tetapi kebijakan pemerintah tersebut dikritik sebagai halangan untuk mengaktifkan kembali pasaran real estate yang sedang mengalami kemerosotan baru baru ini.
Pejabat Komite Keuangan Korea mengatakan bahwa, dengan pencabutan regulasi untuk sementara itu, pasar perumahan yang sedang mengalami resesi, diharapkan akan diaktifkan kembali.
Dia juga menduga gerakan itu tidak akan membawa kenaikan drastis peningkatan jumlah pinjaman yang diberikan oleh lembaga perbankan, seperti booming real estate tahun 2006.
Akan tetapi, bagian pakar mengatakan bahwa peningkatan pinjaman demikian yang dikombinasi dengan kenaikan rasio suku bunga bank yang ada kemungkinan naik ke depan, bisa membuat jatuhnya rumah tangga yang sulit dalam hal pembayaran pinjaman mereka.
Para pakar juga mengkhawatirkan peningkatan hutang rumah tangga demikian akan bisa menggerogoti kesehatan keuangan bank.