Konferensi Tingkat Tinggi, KTT G20 di Seoul hari Jumat sore ditutup dengan pengumuman Deklarasi Seoul.
Dalam jumpa pers yang dihadiri para insan mass media baik dari dalam dan luar negeri, presiden Korea Selatan menyatakan para peserta dari negara anggota G20 sepakat untuk menyediakan batas waktu tertentu mengenai surplus atau defisit dalam neraca berjalan untuk mengatasi ketidakseimbangan neraca pembayaran ekonomi dunia, sampai waktu pembukaan KTT G20 berikut di Prancis pada tahun depan.
Presiden Lee menekankan para peserta mencapai kompromi yang rinci dan nyata tentang masalah reformasi Dana Moneter Internasional,IMF dan pertikaian soal mata uang dunia.
Berkenaan dengan solusi sengketa mata uang, dia mengatakan, para pemimpin sepakat untuk bergerak menuju sistem mata uang yang lebih ditentukan oleh pasar dan akan menerapkan panduan rinci sampai semester pertama tahun depan.
Mengenai reformasi di tubuh IMF, presiden Lee menyatakan 6 % kuota dan kepemilikan dalam IMF akan dialihkan pada negara-negara yang sedang ‘emerging’ dan dua kursi komite ekskutifnya juga diserahkan kepada negara yang ekonomi baru berkembang untuk mencerminkan status mereka yang semakin meningkat di dunia.