Ekspor nasional mencatat nilai tertinggi sepanjang sejarah pada bulan Maret lalu walaupun ada beberapa faktor negatif di luar negeri, termasuk tsunami di Jepang dan gejolak politik di Libya.
Departemen Ilmu Pengetahuan dan Ekonomi mengabarkan bahwa ekspor pada bulan Maret meningkat hingga sebesar 30 persen atau senilai 48,6 miliar dolar dibandingkan tahun lalu.
Sementara itu, impor meningkat hingga sebesar 28 persen atau hampir senilai 45,5 miliar dolar, mengakibatkan adanya surplus sebesar 3,1 miliar dolar pada bulan lalu.
Nilai ekspor pada kuartal pertama juga tercatat sebagai kuartal tertinggi mencapai nilai hampir 132 miliar dolar.
Untuk negara tujuan ekspor seperti ke Jepang meningkat hingga hampir 35 persen dan pengiriman ekspor ke Timur Tengah, Amerika Serikat, Cina, dan negara-negara ASEAN semua meningkat dengan pesat.
Departemen ini juga mengabarkan bahwa nilai impor akan terus meningkat pada bulan April ini seiring peningkatan harga minyak, namun jika nilai ekspor terus meningkat, surplus dalam neraca perdagangan akan dapat terus dipertahankan.