Bank Sentral Korea Selatan-BOK membekukan suku bunga acuan 3 % pada hari Jumat selama dua bulan secara berturut-turut, karena ketidakpastian ekonomi seperti krisis utang zona Euro yang tetap terjadi, bahkan dalam menghadapi risiko inflasi domestik.
Gubernur BOK, Kim Choong-soo dan Komite kebijakan Moneter memutuskan rasio suku bunga untuk bulan Mei itu pada hari Jumat.
Keputusan itu mengejutkan karena banyak ahli menduga kenaikan suku bunga dengan inflasi yang mencatat kisaran 4 % lebih selama 4 bulan secara berturut-turut.
Menurut analisa kalangan keuangan, keputusan BOK itu tercermin harga bahan baku internasional yang menunjukkan fase turun baru baru ini, walaupun tingkat inflasi lebih tinggi dari target pemerintah.
BOK juga mengkhawatirkan kenaikan suku bunga dapat memperburuk kondisi hutang rumah tangga yang telah mencapai 734 miliar dolar.
Namun, para ahli mengecam bahwa pihak BOK sekali lagi menunjukkan sikap bahwa hanya memperhatikan kondisi ekonomi sekarang padahal mengatasi jumlah inflasi juga sangat penting.