Presiden Korea Selatan Lee Myung-bak yang sedang mengunjungi 3 negara di Asia Tengah, setelah menyelesaikan jadwal di Mongolia tiba di Uzbekistan pada hari Selasa dan mengadakan KTT dengan presiden Uzbekistan, Islam Abduganievich Karimov.
Dalam KTT antara Korea Selatan dan Uzbekistan, kedua pemimpin membahas tentang kerjasama lebih nyata di bidang energi, sumber daya alam, konstruksi dan teknologi informasi.
Secara khusus, kedua pemimpin berjanji agar proyek gas Surgil yang merupakan kerjasama yang paling besar di bidang energi antara kedua negara dapat dijalankan dengan sukses.
Proyek gas Surgil tersebut adalah bisnis yang mengoperasikan pembangunan pabrik gas dan kimia dan juga memproduksi gas di ladang gas dengan kapasitas sebesar 130 miliar ㎥, dan jumlah nilai bisnis berkisar 4,1 miliar dolar Amerika.
Bersamaan dengan itu, menyambut tahun ke-20 sejak menjalin hubungan diplomatik antara Korea Selatan dan Uzbekistan, kedua negara sepakat untuk melakukan pertukaran SDM dan budaya guna mewujudkan perkembangan hubungan lebih utuh.
Presiden Lee dan Islam Abduganievich Karimov bertemu pertama kali pada tahun 2002 waktu Presiden Lee berjabat sebagai wali kota Seoul dan sudah 5 kali mengadakan pertemuan puncak.
Sementara itu, presiden Lee Myung-bak menjalani jadwalnya di Uzbekistan sampai hari Rabu dan langsung berangkat ke Kazakstan sebagai jadwal terakhir untuk kunjungan resmi di 3 negara Asia Tengah tersebut.