Persentase bunga pinjaman dibandingkan pendapatan rumah tangga diatur dengan baik, sehingga masalah utang rumah tangga di Korea ditaksirkan akan menjalan mulus.
Menurut Pusat Keuangan Internasional, bank investasi Amerika Serikat, Goldman Sachs menganalisis bahwa masalah utang rumah tangga di Korea dapat berjalan mulus, jika Bank Sentral Korea –BOK menentukan kebijakan valuta asing dengan mempertimbangkan situasi utang rumah tangga.
Sebagai bukti, pihak Goldman Sachs menyatakan persentase bunga pinjaman dibandingkan pendapatan bagi para pekerja di kota, tetap berada pada kisaran 2 %.
Menurut Goldman Sachs, persentase bunga pinjaman dibanding pendapatan rumah tangga terus naik setelah mencatat rekor paling rendah pada tahun 2002 lalu, namun biaya bunga pinjaman turun, sehingga hal itu setara dengan tahun 2000 lalu.
Menurut Direktorat Jendral Statistik Nasional Korea Selatan, jumlah bunga pinjaman per rumah tangga, berkisar 102.627 Won dan menempati 2,4 % dari total pendapatan senilai 4.335.289 Won.