Menteri Keuangan Korea, Bahk Jae-wan aktif menepis janji-janji kampanye yang dilontarkan para kalangan politisi menjelang pemilihan umum dan pemilihan presiden yang akan berlangsung bulan April mendatang.
Selama pertemuan penanggulangan krisis ekonomi yang berlangsung pada hari Rabu, Menteri Bahk mengemukakan keprihatinan bahwa kalangan politisi gencar menyumbar janji-janji bohong guna mendapatkan dukungan suara menjelang pemilu mendatang.
Hal ini dikhwatirkan akan menimbulkan ketidakpastian atas arah kebijakan pemerintah.
Pihak Kementerian yang dipimpinnya akan menangani janji-janji kampanye yang bersifat populis yang dapat mempengaruhi secara negatif terhadap investasi perusahaan dan konsumsi.
Menanggapi janji pihak partai oposisi utama, Partai Bersatu Demokrat –DUP yang akan membatalkan kesepakatan FTA antara Amerika Serikat dan Korea Selatan jika memenangkan pemilu, Menteri Keuangan Korea, Bahk Jae-wan menunjukkan strategi pertumbuhan ekonomi yang dicapai selama ini.
Jika, membatalkan FTA tersebut, hal itu akan berdampak negatif terhadap kredibilitas Korea Selatan di mata dunia internasional.