Pemerintah Korea Selatan akan membina total 4.800 tenaga pekerja konstruksi di luar negeri pada tahun depan untuk mengantisipasi berlangsungnya ‘booming ekonomi kedua’ di Timur Tengah.
Dalam pertemuan ekonomi darurat pada hari Jumat pagi, Departemen Perekonomian dan Pengetahuan Korea melaporkan kepada Presiden Lee Myung-bak tentang rencana untuk mengatasi kurangnya jumlah pekerja konstruksi Korea di luar negeri.
Dikatakan pajak dan manfaat dalam dinas militer akan disediakan untuk mengajak pemuda-pemuda Korea bekerja di proyek-proyek di luar negeri.
Pemerintah mengabarkan bahwa rencana itu akan disediakan, karena terbatasnya jumlah pekerja, khususnya pekerjaan konstruksi di luar negeri, kendatipun jumlah perolehan pesan proyek konstruksi Korea tumbuh tajam, terutama di kawasan Timur Tengah.