Tersebarnya kode jahat yang membuat lumpuh jaringan internet di sejumlah bank dan televisi Korea Selatan pada tgl. 20 Maret lalu, terdeteksi dari komputer dalam negeri Korea dan hal itu diduga sebelumnya berasal dari IP Cina.

Namun berdasarkan hasil penyelidikan dari satuan unit khusus kerjasama menghadapi serangan siber pada hari Jumat, pemerintah membenarkan bahwa jebakan kode jahat yang memicu peretasan itu ternyata dibobol bukan dari IP asal Cina, tetapi komputer di dalam bank Nonghyup. Pada awalnya, pihak pemerintah mengabarkan menyebarnya kode jahat itu dari IP Cina, tetapi, ada IP pribadi di dalam bank Nonghyup yang sama dengan IP asal Cina. Hal tersebut menimbulkan kesalahpahaman.

Menurut seorang pejabat terkait, pihak satuan unit belum mengenal dengan baik siapa pelaku peretasan dan dimana titik serangan pertama berasal. Pihaknya tetap berupaya mencari pelaku serangan siber pada kali ini, dengan melakukan pencarian jalur tersebarnya kode jahat.