Jumlah debitur bermasalah yang mengutang lebih dari satu lembaga keuangan atau perbankan meningkat tajam dalam negeri.
Bank Sentral Korea –BOK mengungkapkan bahwa jumlah debitur bermasalah tersebut mengalami peningkatan dari 870.000 pada bulan Juni 2010 menjadi 1,3 juta pada akhir 2012. Selama periode tersebut, total jumlah utang bagi debitur rangkap tersebut hampir mencapai dua kali lipat dari 34 triliun menjadi 57 triliun Won.
Pihak BOK meyakini bahwa peningkatan jumlah utang tersebut disebabkan tingginya permindataan modal bagi kalangan pensiunan pada usia 50-an tahun dan persaingan pembukaan bisnis.