Putaran terakhir negosiasi perjanjian perdagangan bebas bilateral (FTA) antara Korea Selatan dan Cina berakhir pada hari Jumat (22/11/2013) setelah kedua negara saling bertukar penawaran awal untuk tingkat liberalisasi barang-barang, menandai apa yang para pejabat Korea Selatan sebut sebagai awal yang baik.
Putaran kedelapan negosiasi FTA Korea Selatan-Cina telah berlangsung sejak Senin (18/11/2013) di kota pelabuhan barat Korea Selatan, Incheon.
Pasar pertanian sering dianggap wilayah yang paling sensitif, terutama di Korea Selatan, karena banyak ketakutan perjanjian perdagangan bebas dengan Cina dapat menyebabkan berlimpahnya produk pertanian murah Cina ke pasar Korea Selatan.
Pembicaraan minggu ini menandai kesepakatan pertama sejak kedua negara menyimpulkan apa yang mereka sebut "tahap pertama" dari negosiasi awal September, setelah mencapai kesepakatan tentang pedoman modalitas atau dasar bagi FTA, termasuk tingkat liberalisasi pasar.
Kementerian itu mengatakan perundingan kelompok kerja yang terpisah juga telah diadakan untuk semua sektor lain, termasuk jasa dan investasi, sebagaimana juga hak kekayaan intelektual, persaingan dan lingkungan, yang tunduk pada liberalisasi di bawah kesepakatan perdagangan yang diusulkan.
Kepala negosiator Seoul dalam FTA dengan Cina, Woo Tae-hee, mengatakan Cina memiliki beberapa celah yang sudah diantisipasi, yang membuat Korsel memiliki sejumlah cara lain untuk menjalankan kesepakatan.
Negosiasi tahap kedua, yang dimulai dari putaran terakhir, akan berusaha memetakan kesepakatan yang lebih rinci untuk masing-masing sektor, seperti produk, layanan, investasi dan tenaga kerja.
Putaran perundingan kedua ini akan diadakan di Cina, namun tanggal pelaksanaannya baru akan ditentukan nanti.