Korea Selatan mencatat surplus perdagangan dari 18,1 miliar terhadap Amerika Serikat dalam sebelas bulan pertama tahun ini, yang sudah melebihi tahun lalu sebesar 15,2 miliar dolar.
Pelayanan Bea Cukai Korea Selatan mengatakan pada hari Senin (2/12/2013) surplus perdagangan tahunan Korea Selatan terhadap AS turun sebentar menjadi delapan miliar dolar di tahun 2008 dari 14,1 miliar dolar pada tahun 2004, tetapi pulih dengan mencatat rekor tertinggi tahun lalu. Rekor lain diperkirakan akan terjadi kembali di tahun ini.
Data dari Biro Sensus Amerika Serikat dan Shinhan Investment Corp juga menunjukkan Korea Selatan mengambil 3,3 persen dari defisit perdagangan AS antara Januari dan September tahun ini, naik dari 1,8 persen pada 2011 dan 2,3 persen pada 2012.
Korea Selatan kini merupakan delapan besar peraih keuntungan di pasar AS setelah Cina, Jepang, Jerman dan yang lainnya.
Pemerintah AS kemungkinan akan meningkatkan tekanan terhadap Korea Selatan untuk mengapresiasi nilai won dan mempersempit surplus perdagangan di saat Korea Selatan mencatat surplus transaksi berjalan hingga bulan ke-22 berturut-turut pada bulan November dan defisit perdagangan AS terhadap Korea Selatan telah melebar.
Dalam laporan tengah tahunan kepada Kongres pada kebijakan ekonomi dan nilai tukar internasional yang disampaikan pada akhir Oktober, Departemen Keuangan AS mengatakan Korea Selatan perlu mempersempit surplus neraca saat ini. Mereka juga mengatakan won berada di 2 hingga 8 persen dibawah nilai sebenarnya dibandingkan dengan fundamental ekonomi.
Meskipun AS menuntut, pemerintah Korea Selatan diperkirakan akan mempertahankan kebijakan saat ini dengan memblokir apresiasi cepat dalam nilai won dengan mengurangi volatilitas ekstrim di pasar valuta asing.
Shinhan Investment mengakui dalam sebuah laporan baru-baru ini bahwa AS berada dalam posisi menekan Korea Selatan untuk mengapresiasi nilai mata uang. Tapi diprediksi Seoul tidak punya pilihan selain meredakan kekhawatiran tentang penurunan daya saing ekspor dengan intervensi di pasar mata uang.