Bahan tercemar yang terbang dari benua Cina dengan tiupan angin barat pada tanggal 3 Desember, berada di udara dalam tempo lama setelah bercampur dengan kabut. Akibatnya, pada pagi hari tanggal 5 Desember, debu yang sangat halus berkadar tinggi itu terlihat di seputar kota Seoul.
Menurut badan meteorologi Korea Selatan, debu halus yang berasal dari Cina itu meningkat tajam selama 3 hari sejak tanggal 4 Desember. Diterangkannya, kadar rata-rata debu halus pada udara di seluruh pelosok kota Seoul melonjak hingga pada 153 μgram/m3 pada pukul 2 hari Kamis pagi dan semakin turun hingga pada 120 μgram/m3 pada pukul 7 pagi hari.
Sehubungan dengan itu, pemerintah metropolitan Seoul mengeluarkan tanda ‘waspada persiapan’ atas debu yang sangat halus itu, dan merupakan yang pertama kalinya setelah sistem peringatan debu halus diberlakukan.
Lembaga Ilmu Pengetahuan Lingkungan Korea Selatan menerangkan di dalam debu halus itu terkontaminasi 60 hingga 80 % debu ultra halus, yang dapat masuk secara langsung ke dalam paru-paru. Ditambahkannya, zat tercemar itu berkemungkinan dapat menyebabkan penyakit ISPA dan gangguan sirkulasi.