Menteri Keuangan Korea Selatan mengatakan sekarang adalah waktunya bagi negara-negara maju untuk menggulirkan kembali kebijakan ekspansif moneter mereka yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Pada Konferensi G-20 Seoul yang dimulai hari Rabu (18/12/2013) di Seoul, Hyun Oh-seok mengatakan penting untuk meminimalkan efek negatif penarikan yang bisa saja terjadi pada pasar negara berkembang.
Dia mendesak negara-negara G-20 untuk mengelola strategi keluar mereka secara teratur.
Hyun juga mengatakan jaring pengaman keuangan regional, pertukaran mata uang dan langkah-langkah ekonomi makro harus dikembangkan lebih lanjut untuk melengkapi ketidaksempurnaan sistem keuangan global.
Menteri memprediksi akan butuh waktu lebih lama bagi ekonomi global untuk pulih kembali. Dia juga menyatakan harapan anggota-anggota G-20 akan bekerja untuk menciptakan lapangan kerja dan memperluas investasi melalui kerja sama kebijakan untuk memulihkan momentum pertumbuhan.
Konferensi G-20 di Seoul berafiliasi dengan pertemuan menteri wakil keuangan dan kepala bank sentral G-20 yang dibuka pada hari Minggu (15/12/2013) di Australia.
Sekitar 200 pejabat dari 20 negara berada di ibukota Korea Selatan termasuk tuan rumah Australia. Mereka bergabung dengan pejabat, pemikir dan pakar dari Dana Moneter Internasional.
Pada hari pembukaan, diskusi akan berfokus pada dampak kebijakan moneter dari ekonomi-ekonomi kunci dan kerjasama global. Pembicaraan pada hari Kamis (19/12/2013) akan membahas bagaimana memajukan jaring pengaman keuangan regional.
Sekitar 30 delegasi akan mengunjungi Kompleks Industri Gaeseong di Korea Utara untuk tur menyaksikan fasilitas dan perusahaan-perusahaan di sana.