Pemerintah telah membenarkan flu burung telah menewaskan sekelompok burung-burung bermigrasi yang ditemukan di bagian selatan negara itu di dekat peternakan itik, lokasi wabah flu burung patogen tinggi.
Kementerian Urusan Pertanian, Pangan dan Pedesaan mengatakan hari Senin (20/1/2014) bahwa sampel yang dikumpulkan dari bebek liar mati di dekat Gochang pada Jumat lalu (17/1/2014) dinyatakan positif flu burung.
Kementerian juga mengatakan itu adalah galur yang sama dari flu burung H5N8 ganas yang menewaskan bebek di peternakan di Gochang dan Buan.
Seorang pejabat kementerian mengatakan meskipun belum membuat konfirmasi final, kemungkinan bebek-bebek yang diternakkan terinfeksi burung migran, termasuk bebek-bebek Baikal.
Dengan mempertimbangkan rute utama bebek-bebek Baikal, kementerian tengah mengamati seksama rumah musiman burung migran di Provinsi Jeolla dan berencana membatasi perjalanan masyarakat ke daerah tersebut. Kementerian memerintahkan Asosiasi Pengendalian Kesehatan Ternak Korea, Badan Karantina Tumbuhan dan Hewan bersama sembilan fakultas peternakan dari universitas nasional untuk tetap memantau burung migran dan meningkatkan pengujian pada burung-burung tersebut.
Kementerian juga telah menginstruksikan pemerintah provinsi meningkatkan upaya desinfektan ke sekitar 37 rumah musiman burung migran di seluruh negeri dan peternakan di dekatnya.
Kementerian mendesak peternakan melaksanakan tindakan karantina yang ketat, termasuk upaya desinfektan dan secara teratur mengganti sepatu. Dikatakannya, memblokir faktor-faktor yang berisiko, termasuk penyebaran kotoran burung migran dan membatasi perjalanan keluar-masuk daerah peternakan unggas, merupakan kunci penghentian penyebaran flu burung .
Sementara itu, tiga peternakan dekat peternakan Gochang dan Buan membenarkan pada hari Senin mendapati bebek-bebeknya diduga menderita flu burung. Pejabat karantina memusnahkan sekitar 39.500 bebek di tiga peternakan sebagai tindakan pencegahan dan mengumpulkan sampel untuk diuji.