Akibat kegelisahan atas krisis keuangan di negara-negara berkembang, indeks harga saham Korea (KOSPI) anjlok dibawah 1.900 poin pada pembukaan pagi hari. Ini tampaknya akibat pengurangan stimulus keuangan Amerika Serikat yang menerpa pasar keuangan internasional.
Pada pembukaan perdagangan hari Senin (27/01/2014), KOSPI turun sebanyak 40 poin, berada pada level 1.900 poin, untuk pertama kalinya setelah tahun ini mulai berjalan.
Dampaknya, para investor asing ikut menjual saham senilai 200 miliar won, yang membuat kurs mata uang won terhadap dolar di pasar valuta asing Seoul meningkat 4 won dibanding nilai tukar pada tanggal 24 Januari, menjadi 1.080 won per dolar.
Pasar saham di negara-negara utama Asia secara bersama-sama juga mengalami penurunan. Pasar saham di Jepang dan Hongkong menurun tajam lebih dari 2%. Pasar saham Taiwan dan Singapura juga ikut mengalami penurunan lebih dari 1,5%. Anjloknya pasar saham di wilayah Asia ini dipandang sebagai dampak dari penarikan stimulus keuangan Amerika.
Pihak berwenang keuangan Korea Selatan tengah mendalami evaluasi mereka atas pasar keuangan untuk menghadapi kemungkinan imbas dari ketidakpastian pasar di negara-negara berkembang yang terus berlanjut.
Sementara itu, pasar saham Korea hari ini ditutup dengan harga saham yang pulih ke 1.910,03 poin.