Krisis diantara pasar negara berkembang menghantam saham global, namun indeks risiko negara untuk Korea Selatan tidak bergerak banyak.
Perusahaan investasi dan penyedia penetapan harga derivatif SuperDerivatives mengatakan premi barter patokan kredit (CDS) pada obligasi pemerintah Korea Selatan adalah 68,19 basis poin di New York pada hari Selasa (28/1/2014).
Ini 4,21 basis poin lebih rendah dari hari sebelumnya dan hanya 0,25 basis poin lebih tinggi daripada 22 Januari, sebelum mengalami kejatuhan besar dalam nilai mata uang negara-negara berkembang. Ini merupakan indikasi masyarakat mempercayai fundamental ekonomi Korea Selatan.
Di sisi lain, premi barter patokan kredit Argentina melonjak lebih dari 20 persen dari 2.342,19 basis poin menjadi 2.863 basis poin selama periode yang sama.
Premi barter patokan kredit adalah jenis bunga tambahan yang melekat pada barter patokan kredit (CDS) yang dibuat untuk menebus kerugian bila terjadi perusahaan atau negara yang menerbitkan obligasi bangkrut. Semakin tinggi premi, semakin tinggi risiko kebangkrutan.
Para ahli mengatakan KOSPI jatuh baru-baru ini, namun dana-dananya bergerak keluar dari pasar negara berkembang secara keseluruhan dan Korea Selatan tidak menjadi target spesifik. Ini berarti Korea Selatan dapat memisahkan diri dari pasar negara berkembang lainnya setelah pasar keuangan global stabil.