Pemerintah Korea Selatan memutuskan meningkatkan pengamatan atas pasar keuangan di dalam dan luar negeri, seiring munculnya tanda-tanda ketidakpastian setelah adanya krisis di Ukraina serta peluncuran roket jarak pendek korea Utara.

Wakil Menteri Keuangan Korsel, Choo Kyung-ho, pada hari Selasa (4/3/2014) mengungkapkan bahwa pasar keuangan global menunjukkan tanda-tanda kestabilan selama beberapa bulan terakhir, namun kegelisahan pasar muncul setelah adanya intervensi militer yang dilakukan Rusia di Ukraina. Dia menyebutkan para penanam modal mencari aset-aset yang lebih aman seperti yen Jepang atau dolar Amerika, sementara harga saham dan valuta asing negara berkembang melemah.

Choo mengatakan tampaknya Korsel tidak akan terkena dampak serius, sebab Korsel memiliki fundamental perekonomian yang kuat, selain itu volume perdagangan dan investasinya tidaklah besar dengan negara-negara berkembang yang terkena dampak krisis Ukraina.

Meski demikian, Choo mengingatkan faktor resiko terkecil pun dapat menyebabkan perubahan pada pasar global, karena perekonomian dunia saat ini sedang mengalami perubahan besar.

Dia juga menambahkan kekhawatiran atas resiko-resiko secara geopolitik tetap ada di Semenanjung Korea yang disebabkan peluncuran roket jarak pendek Korut. Choo mengatakan meski Korut meluncurkan roket yang memiliki dampak terbatas terhadap pasar keuangan dalam negeri, Seoul akan terus mengamati perkembangan situasi tersebut secara saksama.

Choo mengungkapkan jika ketidakpastian meningkat di pasar domestik, lembaga-lembaga terkait akan secepatnya menanggapi hal tersebut sesuai dengan rencana bersama yang dirancang atas berbagai skenario yang mungkin terjadi.