Korea Selatan gagal melaju ke babak 16 besar di Piala Dunia Brasil, setelah dikandaskan 1-0 oleh Belgia di Arena Corinthians di Sao Paulo pada Jumat pagi (27/6/2014) waktu Korea.
 
Jan Vertonghen mencetak gol kemenangan di sekitar menit ke-77, memberikan kesempatan bagi kesebelasan asuhan Marc Wilmots membersihkan tiga pertandingan Grup H.
 
Putus asa untuk menggapai kemenangan agar berkesempatan masuk ke putaran kedua, Korea Selatan terus mencari kesempatan mencetak gol, khususnya di babak kedua, setelah Steven Defour dihadiahi kartu merah pada menit ke-44 karena pelanggaran terhadap Kim Shin-wook.
 
Tapi, Laskar Taegeuk gagal menembus lini belakang kuat Belgia, yang merespons dengan serangan balik. Divock Origi, yang keluar dari bangku cadangan menggantikan Dries Mertens di menit ke-59, menciptakan kesempatan bagi Belgia, dengan menembakkan tendangan kuat di menit 77 ke kiper Kim Seung-gyu, tapi pertahanan Kim terlalu singkat dibanding kecepatan Vertonghen yang menepis bola dan membelokkannya ke jaring gawang.
 
Korea Selatan berada di tempat terakhir di Grup H dengan satu poin. Untuk masuk ke babak 16 besar, tidak hanya harus mengalahkan Belgia dengan setidaknya dua atau tiga gol, tetapi juga berharap Rusia bisa mengalahkan atau bermain imbang dengan Aljazair dalam pertandingan yang dimulai bersamaan.
 
Rusia juga tersingkir dari grup setelah bermain imbang 1-1 dengan Aljazair.
 
Aljazair memperoleh empat poin, termasuk tiga poin dari kemenangan 4-2 atas Korea Selatan, sementara Rusia mendapat dua poin. Korea Selatan menempati posisi terakhir dalam grup dengan satu poin.
 
Setelah lolos ke babak sistem gugur dengan dua kemenangan, Belgia menarik beberapa pemain kunci saat berhadapan dengan Korea Selatan, termasuk Vincent Kompany, dan Thomas Vermaelen.
 
Kim Shin-wook, dengan tinggi 1,96 meter, menjadi striker tunggal Korea Selatan di tempat Park Chu-young, sementara kiper Kim menggantikan Jung Sung-ryong di depan gawang.
 
Korea Selatan, peringkat 57 FIFA, bermain melawan peringkat 11 Belgia tiga kali sebelumnya dan tidak pernah menang, dua kali kalah dan sekali seri. Pertarungan terakhir mereka sebelum hari Jumat adalah pertandingan persahabatan di Seoul pada bulan Juni 1999, yang berakhir 2-1 dengan kekalahan Korea Selatan.
 
Korea Selatan adalah harapan terakhir Asia untuk meraih kemenangan di Piala Dunia Brasil. Tiga kualifikasi lainnya dari Asia - Jepang, Iran, dan Australia - semua tim tereliminasi di tempat terakhir dalam grupnya masing-masing.
 
Tujuh belas dari 23 pemain di Tim Korea Selatan bermain di luar negeri, yang membuatnya menjadi skuat paling mendunia yang mewakili negara di Piala Dunia. Mereka juga berusia termuda di Piala Dunia, dengan rata-rata usia 26 tahun tiga bulan.
 
Namun, kurangnya kesatuan serta kekurangan kronis dalam pertahanan menyebabkan mereka gagal menggapai harapan yang tinggi.