Pemerintah telah siap menggairahkan permintaan domestik dan mengambil langkah agresif menghadapi melemahnya yen Jepang. Untuk itu, pemerintah akan melonggarkan dana sebesar 31 triliun won hingga akhir tahun ini dan memberikan izin tambahan untuk membuka toko bebas pajak di dalam kota.
Kementerian Keuangan dan Strategis pada hari Rabu (08/10/2014) mengadakan pertemuan bersama menteri-menteri urusan ekonomi dan telah menetapkan rencana revitalisasi ekonomi yang didasarkan pada tren ekonomi terakhir dan respons atas melemahnya yen.
Pemerintah berencana akan menyediakan dana sebesar 26 triliun won dari total anggaran kebijakan 41 triliun won hingga akhir tahun ini. Tetapi, mengingat tren pemulihan ekonomi lebih lambat dari yang diperkirakan, diputuskan lebih dari 31 triliun won akan dilepas di pasar.
Sebagai langkah menggairahkan konsumsi, pembukaan toko bebas pajak baru akan diizinkan di dalam kota-kota utama. Pemilik banyak rumah direncanakan boleh mendaftarkan diri dalam program pensiun rumah.
Sehubungan kecenderungan pelemahan yen, pemerintah akan memberikan dukungan kepada perusahaan menengah dan kecil, sekaligus mendorong perusahaan-perusahaan meningkatkan investasi peralatan. Pemerintah juga akan menurunkan beban biaya asuransi hingga separuhnya bagi 4.000 UKM yang porsi ekspornya ke Jepang melebihi 40%. Bahkan, hingga akhir tahun ini, dana kebijakan lebih dari 1 triliun won juga akan diberikan bagi para UKM.
Pemerintah mengharapkan rencana dan langkah tersebut dapat memicu pemulihan permintaan lokal dan membuat perusahaan-perusahaan lebih aktif menanamkan modalnya.