Korea Selatan diperkirakan menjadi 'negara investor bersih' yang jumlah aset Korea Selatan di luar negeri lebih banyak dibandingkan jumlah aset investor asing di Korea Selatan, namun rasio laba operasional investasi di luar negeri agak rendah.
Lembaga Penelitian Ekonomi LG memperkirakan Korea Selatan akan menjadi negara investor bersih setelah 15 tahun menjadi negara kreditor bersih yang jumlah surat obligasi lebih banyak dibandingkan jumlah utang luar negeri pada tahun 1999.
Hal tersebut disebabkan surplus neraca transaksi berjalan yang berlangsung sejak tahun 1998, dan kondisi surplus tersebut akan terus berlanjut berkat stabilnya harga bahan baku.
Namun, pihaknya menyatakan peningkatan aset di luar negeri umumnya karena terjadi peningkatan dana investasi dibandingkan laba operasional. Mereka memperkirakan jumlah kerugian pembiayaan di luar negeri selama 10 tahun mencapai 8 triliun won.