Institut Penelitian Ekonomi Korea Selatan (KERI) memperkirakan rasio pertumbuhan ekonomi Korea Selatan di tahun 2015 mencapai 3,7%, lebih tinggi 0,2% dibanding perkiraan tahun ini. Pihaknya meminta agar mencermati kemungkinan deflasi sebagaimana contoh yang terjadi di Jepang di masa lalu.
Menurut KERI, rasio pertumbuhan ekonomi Korea Selatan tahun depan akan mencapai 3,7% berkat pengelolaan kebijakan ekonomi ekspansif dan kondisi ekonomi dunia yang membaik.
KERI mengungkap alasan peningkatan rasio pertumbuhan ekonomi adalah IMF sendiri telah memperkirakan rasio pertumbuhan ekonomi dunia sebesar 4,0% yang lebih tinggi 0,6% dibanding tahun ini, serta kebijakan moneter dalam negeri Korea Selatan yang membuahkan hasil baik.
Namun, KERI memprediksi bahwa peningkatan suku bunga global akibat pelaksanaan strategi keluar, stagnasi pertumbuhan di Cina, serta melemahnya mata uang yen Jepang, akan melambatkan kecepatan pemulihan ekonomi dunia. Di dalam negeri Korea Selatan, beban atas utang rumah tangga dan ketidakstabilan atas pemulihan kondisi pasar properti mengganggu pencapaian rasio pertumbuhan ekonomi 4%.
Sementara, KERI memperkirakan rasio pertumbuhan ekonomi Korea Selatan tahun 2014 ini akan mencapai 3,5%, yang sama dengan prediksi Bank Sentral Korea Selatan (BOK).