Bank Sentral Korea Selatan (BOK) pada hari Selasa (21/10/2014) mengatakan tingkat pertumbuhan tenaga kerja tambahan tahun depan diproyeksikan 3,8%, jauh dari tingkat pertumbuhan dasar produk domestik bruto (PDB) yang berada pada 3,9%.
Rasio pertumbuhan tenaga kerja tambahan merupakan tingkat pertumbuhan yang dihitung dari penambahan jumlah perekrutan di tiap sektor industri. BOK menerapkan tingkat pertumbuhan itu pada tahun lalu untuk menganalisis penyebab munculnya perbedaan antara ekonomi riil dan sentimen bisnis.
Pada tahun 2011, rasio pertumbuhan ekonomi berada di 3,7%, mengalami kesenjangan 0,8% dengan rasio pertumbuhan tenaga kerja tambahan berada di 2,9%. Tahun lalu, angka pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan tenaga kerja berada pada angka yang sama di 3.0%.
Namun, menurut proyeksi BOK, rasio pertumbuhan tenaga kerja tambahan akan kembali pada tahun ini dan tahun depan.
Seorang pejabat BOK menjelaskan kesenjangan tersebut dipicu prediksi turunnya pertumbuhan sektor jasa yang padat karya, dibanding pertumbuhan sektor manufaktur.
BOK memproyeksikan sektor manufaktur akan tumbuh 5,7% tahun depan, sementara pertumbuhan sektor jasa mencetak 3,9%.