Akibat pengaruh Abenomics Jepang, porsi ekspor-impor Korea Selatan terhadap Jepang menurun ke titik terendah.
Hal tersebut diakibatkan konflik politik kedua negara yang semakin dalam pada sengketa Pulau Dokdo, serta pelaksanaan pelonggaran kuantitatif Jepang belakangan ini.
Menurut Data Statistik Korea dan Kementerian Perindustrian, Perdagangan dan Sumber Daya, jumlah ekspor ke Jepang sampai bulan September tahun ini mencapai 24,4 miliar 40 juta dolar Amerika dan porsi itu hanya 5,7% dari jumlah total ekspor Korea Selatan sebesar 425,3 miliar 70 juta dolar Amerika.
Menurunnya porsi ekspor ke Jepang berdasarkan data hingga triwulan ketiga tahun ini merupakan pertama kalinya dalam 48 tahun sejak tahun 1966 ketika pengumpulan data dimulai.
Pada tahun 1973, saat hubungan ekonomi antara Korea Selatan dan Jepang paling dekat, porsi ekspor Korea Selatan terhadap Jepang mencapai 36,8%.
Alasan utama berkurangnya volume perdagangan dengan Jepang adalah sumber ekspor-impor Korea Selatan yang cukup bervariasi dan dilakukannya Abenomics sejak awal tahun lalu.
Menurut pakar ekonomi, 'celah ekonomi' di masa depan dengan Jepang akan melebar akibat pengaruh pelonggaran kuantitatif Jepang.