The Wall Street Journal memperkirakan Korea Selatan akan mampu memangkas biaya impor energi yang setara dengan 2,4% dari produk domestik bruto (PDB), jika turunnya harga minyak global terus berlanjut tahun depan.
Harian tersebut sebelumnya membuat asumsi setelah menganalisis negara-negara pengimpor minyak memangkas biaya impor saat penurunan harga minyak global terus bertahan di 2015. Analisis harian itu menunjukkan Korea Selatan akan terkena manfaat paling banyak dalam pemangkasan biaya itu diantara negara-negara yang disurvei.
Pengurangan biaya impor energi di India akan setara dengan 1,8% PDB-nya, sementara Jepang 1,2% dari PDB. Jerman, Cina dan Amerika Serikat juga termasuk negara-negara yang mendapatkan manfaat berkat harga minyak yang rendah.
Kuwait akan mengalami kerugian paling banyak dalam penurunan harga minyak, karena pendapatan ekspor minyak mentahnya diproyeksikan anjlok 18,1%. Arab Saudi juga diperkirakan ikut terkena dampak, diikuti Irak dan Venezuela.