Sehari menjelang tuntutan permintaan penghentian reaktor nuklir dari kelompok penentang PLTN yang membocorkan data PLTN, pemerintah dan Perusahaan Tenaga Hidro dan Nuklir Korea (KHNP) dalam posisi siaga darurat.
KHNP terus mengamati kondisi di 23 unit PLTN di seluruh negeri, dan pihaknya akan segera mengambil tindakan bila menemui masalah, termasuk dengan dukungan teknologi.
Bila terjadi situasi darurat, pengoperasian reaktor nuklir akan dialihkan menggunakan tenaga manusia atau dihentikan, yang didasari pada peraturan pencegahan.
PLTN Gori-1 dan 3, serta PLTN Weolseong–2, yang diminta dihentikan pengoperasiannya, akan bisa dihentikan pada situasi terburuk, dan diharapkan ketersediaan listrik tidak bermasalah.
Kementerian Perindustrian, Perdagangan, dan Sumber Daya bersama Komisi Keamanan Tenaga Nuklir juga tengah ikut siaga darurat.
Pada tanggal 23 Desember, data internal PLTN domestik kembali dipubikasikan di internet, yang menjadi kelima kalinya setelah pembocoran pertama pada tanggal 15 Desember.