Diperkirakan surplus neraca transaksi berjalan Korea Selatan di tahun depan akan menerobos 100 miliar dolar. Negara-negara dengan surplus melebihi 100 miliar dolar saat ini adalah Jerman, Cina, Arab Saudi, dan Swiss. Namun, surplus itu tidak diperoleh dari prestasi besar di sektor ekspor, melainkan berkurangnya jumlah impor dibanding jumlah ekspor akibat turunnya harga minyak internasional dan merosotnya permintaan domestik.

Badan Kebijakan Anggaran di parlemen memperkirakan surplus neraca transaksi berjalan di Korea Selatan tahun 2015 akan mencapai 108,7 miliar dolar dengan stagnasi di bidang impor akibat penurunan harga bahan baku.

Menurut badan tersebut, jumlah ekspor dan impor tahun depan masing-masingnya akan meningkat 2,9% dan 0,1%. Ditambahkan pula, harga minyak internasional tahun depan diperkirakan mencapai 75 dolar per barel, namun harga itu bisa saja turun kembali. Nilai tukar mata uang won terhadap dolar juga semakin mengalami kenaikan, yang juga menjadi sebab utama meningkatnya surplus neraca transaksi berjalan.

Surplus neraca transaksi berjalan yang berlebihan berpengaruh negatif bagi kegiatan ekspor karena nilai mata uang won terus menguat. Namun demikian, ada kemungkinan besar surplus itu bisa menstabilkan pasar keuangan Korea Selatan ketika AS meningkatkan suku bunga standarnya.