Bank Sentral Korea Selatan (BOK) menyatakan surplus neraca transaksi berjalan tahun lalu mencapai titik tertinggi dalam sejarah Korea Selatan, yaitu 89,4 miliar 20 juta dolar. Surplus tersebut meningkat 10% dibanding tahun 2013 yang mencatat 81,1 miliar 50 juta dolar.

Secara khusus, surplus neraca barang yang diperoleh dari kegiatan ekspor-impor mencatat 92,8 miliar 90 juta dolar, dan angka itu meningkat lebih dari 10 miliar dolar dibanding tahun 2013. Alasannya adalah karena jumlah ekspor meningkat 0,5% dibanding setahun sebelumnya, namun jumlah impor berkurang 1,3%.

BOK menjelaskan surplus neraca barang meningkat pada jumlah impor bahan baku dan jenis bahan energi sebagai akibat penurunan harga minyak internasional.

Namun, neraca di sektor jasa seperti perjalanan, angkutan, dan konstruksi, mengalami defisit 8,1 miliar 60 juta dolar.