Wakil Perdana Menteri Urusan Ekonomi, Choi Gyeong-hwan, pada hari Kamis (5/2/2015), mengatakan pertumbuhan ekonomi tahun ini bisa mencapai 3,8%, meskipun agak sulit. Ia menambahkan kini tidak muncul kondisi deflasi, hanya kondisi disinflasi atau penurunan inflasi.
Pada Komisi Lembaga Legislatif Urusan Strategi dan Keuangan, Choi menjelaskan bila sejumlah unsur peningkatan pertumbuhan dijalani dengan baik, seperti jatuhnya harga minyak, FTA dengan Cina, kebijakan ekspansi, dan penurunan suku bunga acuan, pertumbuhan dimungkinkan untuk mencapai target pemerintah tahun ini sebesar 3,8%.
Choi mengatakan akan mempromosikan revisi struktur utang rumah tangga dan meningkatkan daya saing perusahaan. Dia juga menyatakan akan memperkuat sistem penanggulangan krisis, termasuk peninjauan fluktuasi pasar keuangan internasional.
Dia membantah kekhawatiran soal deflasi, mengingat deflasi berarti harga barang-barang menjadi turun.