Rata-rata perusahaan pembibitan tanaman pertanian Korea Selatan, termasuk penyedia bibit cabai pedas khas Korea Selatan, Chungyang, dijual ke luar negeri menjelang krisis moneter. Karenanya, Korea Selatan terpaksa membayar royalti sebagai imbalan penggunaan bibit, walaupun bibit itu dikembangkan di Korea Selatan.
Menurut data Badan Pengembangan Desa Pertanian pada tanggal 7 April, jumlah royalti yang Korea Selatan bayarkan ke luar negeri selama 5 tahun sejak 2010 mencapai 81,9 miliar won. Selama periode yang sama, jumlah royalti yang Korea Selatan terima dari luar negeri hanya 320 juta won.
Badan Pengembangan Desa Pertanian memprediksi jumlah royalti yang diberikan kepada luar negeri juga meningkat drastis menjelang tahun 2020 menjadi 790 miliar won. Jumlah bibit impor yang harus dibayar royaltinya juga meningkat.
Badan Pengembangan Desa Pertanian mengatakan penjualan perusahaan penyedia bibit tanaman pertanian Korea Selatan di akhir tahun 1990-an juga menjadi alasan meningkatnya royalti.