Korea Selatan dan Vietnam secara resmi telah menandatangani perjanjian perdagangan bebas (FTA) ke-15 Korea Selatan.
Kementerian Perdagangan, Industri, dan Energi Seoul mengatakan Menteri Yoon Sang-jick menandatangani FTA dengan mitra Vietnam di Hanoi pada hari Selasa (5/5/2015).
Sementara pemerintah Korea Selatan berusaha menyelesaikan prosedur ratifikasi parlemen lebih awal, FTA dengan Vietnam tersebut diperkirakan akan diberlakukan di tahun ini.
Di bawah pakta perdagangan tersebut, tarif pokok ekspor utama Korea Selatan seperti peralatan rumah tangga, kosmetik, dan suku cadang mobil, akan diangkat, yang akan meningkatkan ekspor ke negara Asia Tenggara.
Beras, sebagai barang pertanian sensitif, pada awalnya akan dikeluarkan dari pembukaan pasar. Barang pertanian dan perikanan sensitif lainnya seperti lada, bawang, teh hijau, dan cumi-cumi juga dilarang untuk dibuka.
Tarif pada buah-buahan tropis dan babi akan dicabut dalam kurun sepuluh tahun, sementara tarif madu dan pati ubi jalar akan dicabut dalam 15 tahun.
Udang, yang merupakan barang ekspor utama Vietnam ke Korea Selatan, akan berada di bawah kuota tingkat tarif, dengan tarif yang paling rendah akan dikenakan bagi impor sepuluh ribu ton sampai 15 ribu ton pada tahap awal pelaksanaan kesepakatan selama lima tahun ke depan.
Investasi Korea Selatan di Vietnam berada di 18,9 miliar dolar pada akhir tahun lalu, sementara sekitar empat ribu perusahaan Korea Selatan melakukan bisnis di sana.
Kementerian Perdagangan Seoul berharap FTA Korea Selatan-Vietnam dapat menjadi model kesepakatan perdagangan saling menguntungkan yang akan membantu mengembangkan ekonomi Hanoi dan meningkatkan perdagangan bilateral.