Kementerian Transportasi dan Pertanahan mengatakan di antara maskapai penerbangan lokal yang beroperasi tahun lalu, Air Busan dan Korean Air dinyatakan paling rendah dalam tingkat pembatalan penerbangan.

Menurut mereka, untuk jalur domestik, tingkat pembatalan Air Busan berada di 0,96%, dan tingkat pembatalan Korean Air mencapai 0,08% untuk jalur luar negeri.

Pembatalan penerbangan tersebut paling banyak diakibatkan buruknya cuaca, disusul persoalan perawatan pesawat.

Tingkat rata-rata pembatalan pesawat bagi maskapai penerbangan sipil Korea Selatan berada pada 0,1%, sementara tingkat pembatalan pesawat besar luar negeri di 0,2%.

Rata-rata penundaan penerbangan tahun lalu ada di 2,9% bagi pesawat terbang besar lokal, namun tingkat penundaan pesawat terbang besar dari luar negeri dinyatakan mencapai 5,9%.

Kementerian untuk pertama kali mengeluarkan laporan mengenai penggunaan pesawat terbang yang merinci pembatalan dan penundaan penerbangan.