Walaupun standar pendidikan atau tingkat intelektual kalangan muda Korea Selatan terunggul di dunia, namun mereka mengalami kesulitan akibat pengangguran.

Menurut laporan dari 'Prediksi Potensi Pekerjaan OECD 2015,' tingkat pengangguran kelompok muda Korea Selatan mulai usia 16 hingga 29 tahun lebih tinggi 3,51 kali dibanding tingkat pengangguran pekerja usia produktif usia 30 hingga 54 tahun di tahun 2013. Tingkat pengangguran tersebut paling tinggi diantara 22 negara anggota OECD.

Rata-rata tingkat pengangguran kalangan muda dibanding tingkat pengangguran pekerja usia produktif di negara OECD adalah 2,29 kali. Negara dengan rasio yang melebihi angka 3 adalah Korea Selatan, Swedia, Norwegia, dan Itali, sementara rasio di Jerman paling rendah dengan 1,58 kali.

Diantara kalangan muda di Korea Selatan, rasio 'kaum NEET' yang merupakan singkatan dari Not in Education, Employment or Training, mencapai 18,5% dan menempati urutan ke-5 setelah Spanyol, Italia, Irlandia, dan Slovakia. Rata-rata rasio 'kaum NEET' di OECD mencapai 14,9%. Khususnya, rasio jumlah kalangan muda yang tidak bersemangat mencari pekerjaan mencapai paling tinggi dengan 84,6%, walaupun rata-rata di OECD mencapai 55,8%.