Perusahaan-perusahaan eksporter Korea Selatan semakin menaikkan keprihatinan atas seriusnya pelemahan daya saing ekspor mereka, akibat tren pelemahan yen dan euro yang terus berlanjut.
Hal itu dinyatakan dalam hasil survei yang dilakukan Perhimpunan Perdagangan Korea Selatan terhadap 300 perusahaan lokal. Berdasarkan hasilnya, sekitar 70% responden dari perusahaan-perusahaan itu mengatakan tidak bisa mempertahankan daya saing ekspor mereka atas produk Jepang, dengan tingkat kurs mata uang won terhadap yen saat ini.
Secara khusus, jenis industri besi, logam, dan mesin yang tampak bersaing ketat dengan Jepang, disebut-sebut paling dikhawatirkan akan menjatuhkan daya saing ekspor perusahaan Korea Selatan.