Daya saing ekspor Korea Selatan diramalkan akan menurun selama 2 hingga 3 tahun ke depan jika kurs mata uang yen Jepang terus melemah.
Kepala Institut Penelitian Ekonomi Korea, KERI, Kwon Tae-shin menekankan dalam seminar di Federasi Industri Korea Selatan (FKI) pada hari Jumat (29/5/2015) bahwa dunia ekspor Korea Selatan akan tergoncang jika gejolak pelemahan yen Jepang berlanjut hingga 2-3 tahun ke depan.
Dalam seminar tersebut, ketua tim strategi investasi di HI Investment & Securities, Park Sang-hyun, juga menjelaskan gejolak yen berkepanjangan memicu penguatan daya saing produk dan struktur perusahaan Jepang, sehingga kemungkinan besar semakin memperburuk ekspor Korea Selatan.
Institut Penelitian Ekonomi Korea menekankan perlunya sejumlah tindak lanjut atas pelemahan yen seperti regulasi permodalan, intervensi pasar valuta asing, pengaktifan konsumsi domestik, dan sebagainya.