Sebuah asosiasi perusahaan Korea Selatan yang beroperasi di Kompleks Industri Gaeseong mendesak Seoul lebih fleksibel pada masalah menaikkan upah bagi pekerja Korea Utara.
Pada konferensi pers hari Senin (8/6/2015), Jeong Gi-seob, ketua dari asosiasi 124 perusahaan kecil dan menengah Korea Selatan yang beroperasi di zona, mengatakan jika pemerintah Korea Selatan bersikukuh pada plafon kenaikan upah minimum lima persen, maka akan mustahil mencapai kompromi.
Dia mengatakan tidak ada negara di dunia yang menetapkan batas atas kenaikan upah minimum di rasio lima persen, dan mendesak pemerintah Korea Selatan lebih fleksibel.
Menyebut sengketa upah yang sedang berlangsung antara Korea Selatan dan Utara sebagai sabung ayam, Jeong mengatakan pemenang skenario tersebut adalah mereka yang bersedia keluar. Namun, ia mengingatkan karena Gaeseong adalah proyek yang dibawa Kim Jong-il, Korea Utara tidak akan mudah menyerah.
Sementara itu, seraya mengklaim ketiadaan kompensasi dari pemerintah kepada perusahaan saat pengoperasian di kawasan industri itu berhenti sementara dua tahun lalu, Jeong menyerukan perbaikan sistem asuransi kerja sama ekonomi antar-Korea.