Bank investasi asing memperkirakan Sindrom Pernapasan Tengah Timur (MERS) akan menurunkan laju pertumbuhan Korea Selatan tahun ini.
Menurut Pusat Keuangan Internasional Korea pada hari Selasa (9/6/2015), Morgan Stanley mengatakan laju pertumbuhan Korea Selatan diperkirakan akan turun sekitar 0,15 persen jika epidemi stabil dalam waktu satu bulan, tapi bisa turun sekitar 0,8 persen jika terus berlanjut selama tiga bulan.
Barclays Capital memperkirakan penurunan pariwisata akan memukul tingkat pertumbuhan Korea Selatan tahun ini dengan negatif 0,14 persen, turun dari perkiraan sebelumnya sebesar 0,05 persen. Mereka juga memperkirakan hilangnya dua miliar dolar AS pada produk domestik bruto nasional karena MERS.
Tapi Citigroup dan Barclays memperkirakan epidemi ini hanya memiliki dampak jangka pendek karena sebagian besar penularan virus terbatas di rumah sakit.