Wakil Perdana Menteri mengatakan pemerintah akan menyusun langkah-langkah peningkatan perekonomian yang tepat guna mengimbangi dampak Sindrom Pernapasan Timur Tengah (MERS).

Choi Kyung-hwan membuat pernyataan pada hari Senin (22/6/2015) selama sesi tanya jawab Majelis Nasional dengan instansi pemerintah tentang masalah terkait tanya jawab, seraya menambahkan langkah-langkah itu akan termasuk pada penyusunan anggaran tambahan.

Choi mengatakan langkah-langkah tersebut akan diperlukan bahkan setelah wabah MERS mereda karena kondisi ekonomi telah sangat ikut terpengaruh.

Pada sesi ini, Perdana Menteri Hwang Kyo-ahn menepis kekhawatiran beberapa anggota parlemen oposisi bahwa ia akan menciptakan kekakuan dalam urusan pemerintahan.

Hwang mengatakan tidak memiliki dan berminat membuat kekakuan, seraya berjanji akan menjadi perdana menteri yang menyatukan integrasi dan harmoni.

Anggota parlemen Partai Saenuri, Yoo Sung-kull, menekankan bahwa anggaran tambahan harus mampu mengatasi kontraksi ekonomi yang muncul akibat MERS dan kemarau berkelanjutan.

Anggota parlemen oposisi utama Partai Koalisi Politik dan Demokrasi Baru, Shin Hak-yong, mendesak pemerintah mengungkapkan sikap yang jelas pada anggaran tambahan. Dia juga meminta pemerintah mengeluarkan permintaan maaf atas kesalahan penanganan awal wabah MERS.

Pada soal peningkatan utang rumah tangga nasional, anggota parlemen mengatakan bahwa langkah-langkah stimulasi ekonomi berlebihan, termasuk penurunan suku bunga acuan nasional, bisa membahayakan.