Meski jumlah rumah tangga lajang meningkat drastis, namun mereka juga mengkhawatirkan persoalan rumah, pendapatan, dan lain-lain.
Menurut data di Lembaga Penelitian Ekonomi Hyundai, jumlah rumah tangga lajang Korea Selatan di tahun 2015 ini mencapai 26% dan meningkat drastis dibanding tahun 2000 yang mencapai 15,6%.
Kalangan berpendapatan rendah mencapai 45% di dalamnya, dan angka itu lebih tinggi 4 kali lipat dibanding rasio kalangan berpendapatan rendah yang ada di rumah tangga beranggotakan 2 orang atau lebih.
Rumah tangga lajang pria cenderung menurun, namun jumlah rumah tangga lajang wanita meningkat 69% akibat lambatnya menikah atau belum menikah.
Dari rumah tangga lajang yang berusia 20-30 tahun, jumlah yang memiliki rumah mencapai 52%. Rumah tangga lajang yang berusia lebih dari 60-an tahun tidak banyak berkegiatan konsumsi akibat khawatir soal pendapatan di masa depan, dan hanya mengonsumsi bahan makanan.
Lembaga tersebut menyatakan perlu segera menyediakan kebijakan perumahan bagi rumah tangga lajang 20-30 tahun, serta peningkatan lapangan kerja bagi rumah tangga lajang berusia tua.